Rabu, 04 Februari 2015

IP Address dan Subnetting



Ilustrasi IP Address
Kita akan kebingungan jika tidak tahu alamat rumah dan nomor rumah yang dituju.
Definisi IP Address
IP address sama artinya dengan alamat dan nomor rumah, digunakan sebagai alamat dan nomor setiap komputer pada jaringan komputer.
Internet Protocol Address (IP Address)
alamat yang diberikan pada komputer yang merupakan identitas komputer tersebut, sehingga dapat dikenal oleh komputer lain dalam melakukan pengiriman dan penerimaan data atau informasi melalui jaringan.
IP Address version
IPv4 (32bit)
terbagi menjadi 4 oktet (masing-masing 8bit)
xxxxxxxx . xxxxxxxx . xxxxxxxxxxx . xxxxxxxx
menggunakan notasi desimal
Contoh : 192.168.1.1
IPv6 (128bit)
terbagi menjadi 8 oktet (masing-masing 4bit)
xxxx : xxxx : xxxx : xxxx : xxxx : xxxx : xxxx : xxxx
menggunakan notasi hexa desimal
Contoh : 21da:00d3:0000:2f3b:02aa:00ff:fe28:9c5a
Struktur IPv4
Net ID / Network  Address (NID)
Net ID berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain.
Bisa dianalogikan sebagai alamat jalan suatu network.
Host ID / Host address (HID)
Host ID berperan untuk identifikasi host dalam suatu network.
Bisa dianalogikan sebagai nomor rumah untuk komputer dalam suatu network.
Kelas IPv4
KELAS
RANGE IP
BINER
SUBNET
A
0.0.0.0 – 127.255.255.255
00000000-01111111
255.0.0.0
B
128.0.0.0 – 191.255.255.255
10000000-10111111
255.255.0.0
C
192.0.0.0 – 223.255.255.255
11000000-11011111
255.255.255.0
D
224.0.0.0 – 239.255.255.255
11100000-11101111
255.255.255.255
E
240.0.0.0 – 255.255.255.255
11110000-11111111
255.255.255.255

Keterangan Subnet:
Warna Merah : NID (Network ID)
Warna Hitam : HID (Host ID)
Kelas A : Terdiri dari 8 bit untuk network ID dan sisnya 24 bit untuk host ID.
Kelas B : Terdiri dari 16 bit untuk network ID dan sisnya 16 bit untuk host ID.
Kelas C : Terdiri dari 24 bit untuk network ID dan sisnya 8 bit untuk host ID.

Tujuan Subnetting
membatasi ruang lingkup lalu lintas jaringan.
menerapkan  tindakan keamanan jaringan tindakan.
memisahkan segmen jaringan berdasarkan fungsi.
membantu dalam menyelesaikan masalah kemacetan jaringan.
memudahkan administrator memantau sistem termasuk memanajemen sub-sub jaringan yang ada.

Metode Subnetting
Metode melakukan subnetting:
CIDR (Classless Inter-Domain Routing)
VLSM (Variable Length Subnet Mask)
CIDR (Classless Inter-Domain Routing)
digunakan untuk mempermudah penulisan notasi subnetmask agar lebih ringkas dibandingkan penulisan notasi subnet mask yang sesungguhnya.
VLSM (Variable Length Subnet Mask)
metode yang paling realistik untuk men-subnetting network dengan penggunaan bit host yang paling efisien.
Tahapan perhitungan menggunakan VLSM IP Address yang ada dihitung menggunakan CIDR selanjutnya baru dipecah kembali menggunakan VLSM.
CIDR vs VLSM
CIDR digunakan untuk mencari berdasarkan jumlah subnet (kelompok)nya.
Langkahnya :
Tentukan berapa banyak subnet yang dibutuhkan tiap jaringan.
Hitung range ip subnet dan host tiap subnetnya.
VLSM digunakan untuk mencari berdasarkan jumlah host dalam suatu subnet.
Langkahnya :
Tentukan berapa banyak host untuk memenuhi network yang paling besar.
Pilih subnet untuk network dengan host terbanyak sampai host yang paling sedikit.
Perhitungan Subnetting
Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat.
Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah:
Jumlah Subnet,
Jumlah Host per Subnet,
Blok Subnet,
Alamat Host-Broadcast.
Soal 1:
Ada alamat network : 192.168.1.0/26
Pertanyaannya
jumlah subnet?
jumlah host per subnet?
blok subnet?
alamat host dan broadcast yang valid?
Jawaban Soal 1: (CIDR)
Analisis
/26 berarti kelas C dengan subnet yang dibinerkan 11111111.11111111.11111111.11000000
Di ubah ke desimal =  255.255.255.192
Perhitungan:
Mencari subnet = 2^x,
dimana x adalah banyaknya binary 1 pada oktet terakhir subnetmask
(2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A).
= 2^2
= 4 subnet
Perhitungan:
Mencari jumlah host = 2^y - 2,
dimana y adalah banyaknya binary 0 pada oktet terakhir subnetmask
(2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A).
= 2^6  - 2
= 62 host per subnet
Mencari blok subnet = ip maksimal - nilai desimal oktet terakhir.
= 256 - 192
= 64
Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192.
Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.

Perhitungan:
Mencari alamat host yang valid,
Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah network, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.

Subnet
Network
Alamat Valid
Broadcast
I
192.168.1.0
192.168.1.1-192.168.1.62
192.168.1.63
II
192.168.1.64
192.168.1.65-192.168.1.126
192.168.1.127
III
192.168.1.128
192.168.1.129-192.168.1.190
192.168.1.191
IV
192.168.1.192
192.168.1.193-192.168.1.254
192.168.1.255

Pola Soal 2: (VLSM)
Soal : A company is planning to subnet its network for a maximum of 27 hosts. Which subnetmask would provide the needed hosts and leave the fewest unused addresses in each subnet?
Analisis : kebutuhan host adalah 27, dengan rumus 2^y – 2, dan 2^y - 2 >= 27
Perhitungan:
nilai y = 5 (30 host). Jika disusun subnetmasknya menjadi 11111111.11111111.11111111.11100000 atau desimalnya 255.255.255.224.
Pola Soal 3:
Soal : Which type of address is 223.168.17.167/29?
Analisis : Subnetmask dengan  /29 artinya 255.255.255.248. Blok subnet= 256-248 = 8, berarti urutan subnetnya adalah kelipatan 8 yaitu 0, 8, 16, 24, 32, ..., 248.
Perhitungan:
Cek kelipatan 8 yang paling dekat dengan 167 (sesuai soal), yaitu 160 dan 168.
Subnet
...
223.168.17.160
223.168.17.168
...
Host awal
...
223.168.17.161
223.168.17.169
...
Host Akhir
...
223.168.17.166
223.168.17.174
...
Broadcast
...
223.168.17.167
223.168.17.175
...
223.168.17.167
adalah alamat
broadcast

Tidak ada komentar:

Posting Komentar