Kita akan kebingungan jika tidak tahu alamat rumah dan nomor
rumah yang dituju.
Definisi IP Address
IP address sama
artinya dengan alamat dan nomor rumah, digunakan sebagai alamat dan nomor
setiap komputer pada jaringan komputer.
Internet Protocol
Address (IP Address)
alamat yang diberikan pada komputer yang merupakan identitas komputer
tersebut, sehingga dapat dikenal oleh komputer lain dalam melakukan pengiriman
dan penerimaan data atau informasi melalui jaringan.
IP Address version
IPv4 (32bit)
terbagi menjadi 4 oktet
(masing-masing 8bit)
xxxxxxxx . xxxxxxxx . xxxxxxxxxxx
. xxxxxxxx
Contoh : 192.168.1.1
IPv6 (128bit)
terbagi menjadi 8 oktet
(masing-masing 4bit)
xxxx : xxxx : xxxx : xxxx : xxxx
: xxxx : xxxx : xxxx
menggunakan notasi hexa desimal
Contoh :
21da:00d3:0000:2f3b:02aa:00ff:fe28:9c5a
Struktur IPv4
Net ID / Network
Address (NID)
Net ID berperan dalam
identifikasi suatu network dari network yang lain.
Bisa dianalogikan sebagai alamat
jalan suatu network.
Host ID / Host address (HID)
Host ID berperan untuk
identifikasi host dalam suatu network.
Bisa dianalogikan sebagai nomor
rumah untuk komputer dalam suatu network.
Kelas IPv4
KELAS
|
RANGE IP
|
BINER
|
SUBNET
|
A
|
0.0.0.0 – 127.255.255.255
|
00000000-01111111
|
255.0.0.0
|
B
|
128.0.0.0 – 191.255.255.255
|
10000000-10111111
|
255.255.0.0
|
C
|
192.0.0.0 – 223.255.255.255
|
11000000-11011111
|
255.255.255.0
|
D
|
224.0.0.0 – 239.255.255.255
|
11100000-11101111
|
255.255.255.255
|
E
|
240.0.0.0 – 255.255.255.255
|
11110000-11111111
|
255.255.255.255
|
Keterangan Subnet:
Warna Merah : NID (Network ID)
Warna Hitam : HID (Host ID)
Kelas A : Terdiri dari 8 bit
untuk network ID dan sisnya 24 bit untuk host ID.
Kelas B : Terdiri dari 16 bit
untuk network ID dan sisnya 16 bit untuk host ID.
Kelas C : Terdiri dari 24 bit
untuk network ID dan sisnya 8 bit untuk host ID.
Tujuan Subnetting
membatasi ruang lingkup lalu
lintas jaringan.
menerapkan tindakan
keamanan jaringan tindakan.
memisahkan segmen jaringan
berdasarkan fungsi.
membantu dalam menyelesaikan
masalah kemacetan jaringan.
memudahkan administrator memantau
sistem termasuk memanajemen sub-sub jaringan yang ada.
Metode Subnetting
Metode melakukan subnetting:
CIDR (Classless Inter-Domain
Routing)
VLSM (Variable Length Subnet
Mask)
CIDR (Classless Inter-Domain Routing)
digunakan untuk mempermudah
penulisan notasi subnetmask agar lebih ringkas dibandingkan penulisan notasi
subnet mask yang sesungguhnya.
VLSM (Variable Length Subnet Mask)
metode yang paling realistik
untuk men-subnetting network dengan penggunaan bit host yang paling efisien.
Tahapan perhitungan menggunakan
VLSM IP Address yang ada dihitung menggunakan CIDR selanjutnya baru dipecah
kembali menggunakan VLSM.
CIDR vs VLSM
CIDR digunakan untuk mencari berdasarkan jumlah subnet
(kelompok)nya.
Langkahnya :
Tentukan berapa banyak subnet yang
dibutuhkan tiap jaringan.
Hitung range ip subnet dan host
tiap subnetnya.
VLSM digunakan untuk mencari berdasarkan jumlah host dalam
suatu subnet.
Langkahnya :
Tentukan berapa banyak host untuk
memenuhi network yang paling besar.
Pilih subnet untuk network dengan
host terbanyak sampai host yang paling sedikit.
Perhitungan Subnetting
Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara
binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat.
Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan
berkisar di empat masalah:
Jumlah Subnet,
Jumlah Host per Subnet,
Blok Subnet,
Alamat Host-Broadcast.
Soal 1:
Ada alamat network :
192.168.1.0/26
Pertanyaannya
jumlah subnet?
jumlah host per subnet?
blok subnet?
alamat host dan broadcast yang
valid?
Jawaban Soal 1: (CIDR)
Analisis
/26 berarti kelas C dengan subnet yang dibinerkan
11111111.11111111.11111111.11000000
Di ubah ke desimal = 255.255.255.192
Perhitungan:
Mencari subnet = 2^x,
dimana x adalah banyaknya binary
1 pada oktet terakhir subnetmask
(2 oktet terakhir untuk kelas B,
dan 3 oktet terakhir untuk kelas A).
= 2^2
= 4 subnet
Perhitungan:
Mencari jumlah host = 2^y - 2,
dimana y adalah banyaknya binary
0 pada oktet terakhir subnetmask
(2 oktet terakhir untuk kelas B,
dan 3 oktet terakhir untuk kelas A).
= 2^6 - 2
= 62 host per subnet
Mencari blok subnet = ip maksimal - nilai desimal oktet
terakhir.
= 256 - 192
= 64
Subnet berikutnya adalah 64 + 64
= 128, dan 128+64=192.
Jadi subnet lengkapnya adalah 0,
64, 128, 192.
Perhitungan:
Mencari alamat host yang valid,
Kita langsung buat tabelnya.
Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah network, dan broadcast
adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
Subnet
|
Network
|
Alamat Valid
|
Broadcast
|
I
|
192.168.1.0
|
192.168.1.1-192.168.1.62
|
192.168.1.63
|
II
|
192.168.1.64
|
192.168.1.65-192.168.1.126
|
192.168.1.127
|
III
|
192.168.1.128
|
192.168.1.129-192.168.1.190
|
192.168.1.191
|
IV
|
192.168.1.192
|
192.168.1.193-192.168.1.254
|
192.168.1.255
|
Pola Soal 2: (VLSM)
Soal : A company is planning to subnet its network for
a maximum of 27 hosts. Which subnetmask would provide the needed hosts and
leave the fewest unused addresses in each subnet?
Analisis : kebutuhan host adalah 27, dengan
rumus 2^y – 2, dan 2^y - 2 >= 27
Perhitungan:
nilai y = 5 (30 host). Jika disusun subnetmasknya
menjadi 11111111.11111111.11111111.11100000 atau desimalnya 255.255.255.224.
Pola Soal 3:
Soal : Which type of address is 223.168.17.167/29?
Analisis : Subnetmask dengan /29 artinya 255.255.255.248. Blok subnet=
256-248 = 8, berarti urutan subnetnya adalah kelipatan 8 yaitu 0, 8, 16, 24,
32, ..., 248.
Perhitungan:
Cek kelipatan 8 yang paling dekat dengan 167 (sesuai soal), yaitu 160
dan 168.
Subnet
|
...
|
223.168.17.160
|
223.168.17.168
|
...
|
Host awal
|
...
|
223.168.17.161
|
223.168.17.169
|
...
|
Host Akhir
|
...
|
223.168.17.166
|
223.168.17.174
|
...
|
Broadcast
|
...
|
223.168.17.167
|
223.168.17.175
|
...
|
223.168.17.167
adalah alamat
broadcast
Tidak ada komentar:
Posting Komentar